LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II UJI VITAMIN A


LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II
UJI VITAMIN A


DEVI PERMATASARI
PO714203191040

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
 PRODI SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2020


PRAKTIKUM I

       I.            JUDUL PRAKTIKUM       : UJI VITAMIN A
    II.            HARI/TANGGAL                : SELASA,     MARET 2019
 III.            NAMA PRAKTIKAN         : DEVI PERMATASARI
 IV.            NIM                                        : PO714203191040
    V.            DOSEN PEMBIMBING      : 1. NURADI S.Si,. M.Kes
  2. RIDHO PRATAMA S.Si,. M.Si
  3. ZULFIAN ARMAH S.Si,. M.Si

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan vitamin A dalam sampel uji.
B.     LANDASAN TEORI
Istilah vitamin pertama kali digunakan pada tahun 1912 oleh Cashimir Funkdi Polandia. Dalam upaya menemukan zat di dalam dedak beras yang mampu menyembuhkan penyakit beri-beri, ia menyimpulkan bahwa penyakit tersebutdisebabkan oleh kekurangan suatu zat di dalam makanan sehari-hari. Zat ini sangat dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung unsur nitrogen (amine), oleh sebabitu diberi nama vitamine. Penelitian selanjutnya membuktikan bahwa ada beberapa jenis vitamin yang ternyata tidak merupakan amine. Oleh sebab itu, istilah “vitamine” kemudian diubah menjadi vitamin (Almatsier, 2010).
Vitamin mula-mula diutarakan oleh seorang ahli kimia Polandia yang bernama Funk, yang percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang larut dalam air itu suatu amina yang sangat vital, dan dari kata tersebut lahirlah kata vitamin yang kemudian diganti dengan kata vitamin. Kini vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organik yang tidak termasuk dalam golongan protein, karbohidrat maupun lemak, peranannya bagi beberapa fungsi tertentu tubuh untuk menjaga kelangsungan kehidupan. Vitamin adalah suatu molekul organik yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolime dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi (Winarno, 2004).
Vitamin A merupakan komponen penting dari retina (selaput jala), maka fungsi utama adalah untuk penglihatan. Disamping itu vitamin A juga membantu pertumbuhan dan mempunyai peranan penting dalam jaringan epitel (Karta Sapoetra & Warsetyo, 2003)
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. (Girindra 1986).

C.    ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.      Tabung reaksi
2.      Rak tabung reaksi
3.      Pipet tetes
4.      Sendok tanduk
5.      Pipet ukur
Bahan :
1.      Minyak ikan
2.      Kristal SbCl
3.      Kloroform (CHCl3)
4.      Asam trikloasetat (TCA)
5.      Sudip
D.    PROSEDUR KERJA
·         Metode pertama
1.      Menyiapkan alat dan bahan diatas meja kerja dalam keadaan bersih.
2.      Memasukkan 5 tetes minyak ikan kedalam tabung reaksi.
3.      Menambahkan 10 tetes kloroform, kemudian mencampurkan dengan baik.
4.      Menambahkan 2 tetes asam asetat anhidrid
5.      Selanjutnya, membubuhkan sepucuk sendok kristal SbCl3 kedalamnya.
6.      Mengamati perubahan warna yang terjadi.
7.      Terbentuknya warna biru yang berubah menjadi merah coklat menunjukkan bahwa sampel uji positif vitamin A.
·         Metode kedua
1.      Menyiapkan alat dan bahan diatas meja kerja dalam keadaan bersih.
2.      Memasukkan 5 tetes minyak ikan kedalam tabung reaksi.
3.      Menambahkan 1 mL pereaksi asam trikloroasetat kedalam kloroform.
4.      Kemudian menghomogenkan hingga tercampur dengan baik.
5.      Mengamati perubahan yang terjadi.
6.      Timbulnya warna biru kehijauan menunjukkan  bahwa sampel uji positif vitamin A.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA (UJI HOPKINS-COLE)

MAKALAH PEDOMAN UMUM CARA KERJA YANG BENAR DI LABORATORIUM