Apa Itu Bloodborne dan Airborne dan Bisakah COVID-19 Menular dengan Cara Itu?


Apa Itu Bloodborne dan Airborne dan Bisakah COVID-19 Menular dengan Cara Itu?


Apa Itu Bloodborne dan Airborne?


Penyakit menular melalui darah atau biasa disebut Bloodborne Pathogens adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui darah, cairan tubuh, sekreta, seperti jarum suntik bekas penderita yang dicurigai mengidap penyakit seperti Hepatitis B, Hepatitis C, HIV-AIDS.


Penyakit menular melalui udara (airborne infectious disease) adalah penyakit menular yang terjadi secara langsung (batuk atau bersin melalui permukaan hidung, mulut dan mata orang yang tertular) maupun tidak langsung yang diperantarai oleh medium udara statis, udara mengalir, maupun permukaan barang.

Benarkah Covid-19 dapat menular melalui darah dan udara?
Menurut dr. Theresia Rina Yunita, mereka yang positif virus corona memang tidak dianjurkan untuk melakukan transfusi atau donor darah. Bukan karena coronavirus bisa menular dari darah, tapi takut ada penyebab lainnya yang mengakibatkan seseorang jadi tertular corona.

“Sampai saat ini belum ada penelitian pasti yang mengatakan virus corona bisa ditularkan melalui darah. Karena sejauh ini, virus corona hanya ditularkan melalui droplet atau cairan yang keluar dari mulut penderita. Tapi, memang ada baiknya jika yang melakukan transfusi darah itu adalah orang-orang yang sehat dan tidak memiliki gejala penyakit apapun termasuk COVID-19” ujar dr. Theresia Rina.

Dokter Theresia menambahkan, jika pasien memang sedang kekurangan darah dan butuh transfusi secepatnya maka hal ini boleh dilakukan dengan prosedur medis yang sudah ditetapkan.

WHO pun memberi penjelasan bahwa jalur penyebaran utama dari Virus Corona adalah melalui droplets (tetesan) yang disebarkan ketika seseorang batuk, bersin, maupun bicara. 
"Droplets ini terlalu berat untuk bertahan di udara. Mereka dengan cepat jatuh ke lantai maupun permukaan," tegas WHO. 

Dalam penjelasannya, seseorang bisa terinfeksi ketika ia menghirup udara saat berada sejauh 1 meter dengan orang yang positif COVID-19, atau menyentuh permukaan benda lalu kemudian menyentuh bagian wajah seperti mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. 

Jadi, sudah jelas yah bahwa sejauh ini COVID-19 tidak dapat menular melalui darah, akan tetapi sebaiknya jika yang melakukan transfusi darah itu adalah orang-orang yang sehat dan tidak memiliki gejala penyakit apapun termasuk COVID-19. Sedangkan pada penularan melalui udara merupakan jalur utama penyebaran COVID-19.

Apa Langkah k3 yang harus dilakukan dalam mencegah penularannya?

  1. Seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Mengapa? Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dapat membunuh virus di tangan Anda.
  2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin. Mengapa? Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari hidung atau mulutnya dan percikan ini dapat membawa virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda dapat menghirup percikan ini dan juga virus COVID-19 jika orang yang batuk itu terjangkit penyakit ini.
  3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh Anda sehingga Anda menjadi sakit.
  4. Pastikan Anda dan orang-orang di sekitar Anda mengikuti etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut. Mengapa? Percikan dapat menyebarkan virus. Dengan mengikuti etika batuk dan bersin, Anda melindungi orang-orang di sekitar dari virus-virus seperti batuk pilek, flu dan COVID-19.
  5. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika Anda demam, batuk dan kesulitan bernapas, segeralah cari pertolongan medis dan tetap memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu. Ikuti arahan Dinas Kesehatan setempat Anda. Mengapa? Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan daerah akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di wilayah Anda. Dengan memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu, petugas kesehatan yang akan merawat Anda dapat segera mengarahkan Anda ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat. Langkah ini juga melindungi Anda dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
  6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota atau daerah di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut-terutama jika Anda sudah berusia lanjut atau mengidap diabetes, sakit jantung atau paru-paru. Mengapa? Kemungkinan tertular COVID-19 lebih tinggi di tempat-tempat tersebut.
  7. Vaksinasi diperlukan untuk mencegah penularan dan penyebaran virus, walaupun vaksin untuk coronavirus belum tersedia dan vaksin influenza yang beredar di pasaran tidak sepenuhnya efektif menghadapi virus flu babi dan burung. Vaksin dapat membantu tubuh mencegah penyakit menular lainnya yang memperberat penyakit menular melalui udara.
Maka dari itu, WHO memberi peringatan untuk tetap melakukan physical distancing, atau menjaga jarak sekurang-kurangnya satu meter dengan orang lain atau dengan permukaan yang paling sering disentuh banyak orang. Tak ketinggalan, WHO juga mengingatkan untuk sering mencuci tangan dan hindari menyentuh bagian wajah. 


Semoga artikel ini memberi manfaat untuk kita semua. Terima kasih....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA (UJI HOPKINS-COLE)

MAKALAH PEDOMAN UMUM CARA KERJA YANG BENAR DI LABORATORIUM